Rabu, 22 Agustus 2012

Doa

aku sedih hari ini ibu...
bukan hanya karena tidak bisa menikmati lezatnya masakanmu yang selalu spesial di hari raya walau dengan menu seadanya, bukan hanya itu ibu...
bukan pula karena ketidakmampuanku untuk pulang berlebaran tahun ini di tanah kelahiran sana, tentu saja tak hanya itu ibu...
bukan juga hanya karena tidak adanya opor atau ketupat di rumah kontrakanku ini, ini memang tak layak untuk aku tangisi..

ini sedih yang lebih besar dari itu, 
sedih dengan kemunafikan diriku sendiri,
sedih dengan ketidakberdayaan diriku sendiri dalam menghadapi situasi yang rumit dan serba membingungkan, 
sedih pada hati nuraniku yang sudah mulai luntur, 
bisa jadi sudah  melapuk tergerus hidup. 
ternyata hidup semakin rumit, semakin bertambah umur, banyak hal-hal yang tak masuk diakal.

aku lelah ibu, ingin sejenak membaringkan kepala letihku di haribaanmu,
bisa jadi juga aku rindu, rindu akan engkau, rindu ayah, rindu saudara-saudaraku, rindu dengan keponakan-keponakan ku,
rindu menjejak kembali kampung halaman. 
rindu walau hanya untuk berdebat denganmu ayah,
rindu dengan petuah-petuah bijakmu ibu.
lihatlah anakmu ini ibu, berjuang sendiri berjibaku melintasi hari-hari di negeri rempah-rempah ini

aku rindu Tuhan,
hatiku merasa kosong untuk bagian yang itu. 
dan aku rasa ini layak mengingat dosa-dosaku kepadaMu, kepada ibu, ayah, saudara-saudaraku,
tapi aku mohon ya allah,karuniakanlah senantiasa kebahagiaan kepada orang-orang yang ku sayangi, orang-orang yang pernah kusayangi, orang-orang yang pernah menyakitiku, orang-orang yang senantiasa ada untukku dalam situasi apapun,
lapangkanlah dada dan jiwa ini, karuniai pemahaman yang baik senantiasa kepadaku menghadapi segala yang menjadi aral, senantiasa mensyukuri segala nikmatMu.

Posting Komentar