Jumat, 17 Oktober 2014

Terpisah Jauh

Setahun lebih telah berlalu, sejak kuketikkan segenap kata-kata itu, tentang puji sanjung pada orang di masa lalu. Setahun setengah tidaklah mudah, serba berliku, penuh dengan teka teki waktu, penuh dengan tawa sumringah, atau kecewa tak terluah, bahkan tangisan tanpa suara. Setahun setengah tidaklah mudah, sampai engkau hadir melengkapi kebahagiaan ini. Ya, setahun setengah yang tak terasa. Kini kita terpisah pada jarak 11 ribu kilometer, oleh samudera dan daratan yang lebih besar dari diri kita tentunya. 

-----------------

Tiga minggu sudah menjalani hidup di benua berbeda, dengan budaya yang tak sama, cuaca yang lebih dingin terasa, makanan yang tanpa rasa.
Kau lihat dedaunan menguning itu berguguran dihembus angin, rintik hujan walau kecil mulai ramai bak menari-nari
Lihat juga langkah kaki orang-orang yang terburu seperti terkejar atau mengejar sesuatu
pakaian yang mulai tertutup dan berbahan tebal
pertanda, musim gugur telah tiba, musim dingin akan segera menjelang
-----------

Aku masiih bertanya-tanya, tentang rubah yang kerap singgah
tentang serigala yang nyaring melolong
atau tentang anjing yang masih mengais-ngais kotoran di halaman orang

aku juga sering dibuat terheran, oleh kura-kura yang senantiasa menyembunyikan kepala
atau tentang lintah yang senantiasa haus darah

mungkin pandanganku nanar sudah
pendengaranku mulai samar
mulutku pun terasa kelu
menyeret kaki yang semakin berat
mengikis setiap jengkal karat semangat


Enschede, 7 Oktober 2014
»»  Baca Selengkapnya...