Senin, 15 Oktober 2012

Engkaukah itu?


Bibir agak penuh nan mempesona, mata bercahaya, mengguratkan ceria , senyum simpul seolah mampu mengukir bahagia, lesung pipit yang tampak semu semata, senyum itu rasa-rasanya  menggoyahkan jiwa, sapaan khas hangat, kadar gembira yang tak dibuat-buat, sedih yang tak mampu disembunyikan, kesal yang tak tertahan, kritis jadi sebuah keniscayaan, kecerdasan yang membuat banyak orang menghela nafas tertahan.

Berbalut kerudung manis, menutup segenap aurat, membatasi segala mahkota diri, membentengi mata yang berduri. Sedikit gurat keras di wajah, pertanda keras kepala, pertanda matang dengan segala pengalaman hidup. sorot mata tajam, tiada takut perbedaan, kenyang dengan segala macam cobaan. Engkaukah itu??
»»  Baca Selengkapnya...

Hikmah Jum'at

Hidup penuh dengan aturan, dunia juga diciptakan penuh dengan aturan dan keteraturan. bayangkan bila bumi, bulan, matahari, bintang, dan planet-planet lainnya tidak teratur orbitnya, pastilah sudah bertabrakan sejak lama. Orang-orang yang beriman selalu menaati segala aturan yang ditetapkan oleh tuhannya dengan menjauhi segala larangan  dan melaksanakan segenap perintahNya. sebuah ketidakteraturan tentu saja akan mengakibatkan kekacauan, kerusakan.

Contoh nyata, seseorang hanya akan bisa hidup sehat dengan mau menjaga segenap kesehatan yang telah dianugerahkan kepada dirinya. Telah diciptakan malam untuk beristirahat dan siang untuk mencari karuniaNya. Jika hendak melawan aturan ini dengan cara mencari karunia di saat gelap tiba dan tidur pada saat matahari sedang bersinar dengan terang benderangnya, maka tinggal menunggu penyakit yang akan menggerogoti tubuh pada akhirnya.

Aturan telah benar adanya, hanya saja memang terkadang manusia selalu mencoba mengingkari segala aturan yang melekat pada dirinya. Manusia dengan akal fikiran dan hawa nafsunya berusaha mencari celah dari setiap aturan yang telah ada, mencari ruang yang terkecil untuk melakukan pembangkangan. Selalu saja menyalahgunakan logika dangkalnya membenarkan segala pembangkangan dan penyangkalan kodrat diri.

Jadi seyogyanya, seorang muslim yang baik selalu paham dan tahu aturan. hidupnya penuh dengan keteraturan. Mulai dari istirahat teratur, beribadah teratur, makan teratur, sedekah teratur, dan lainnya. karena pada dasarnya hidup dan kehidupan bersandarkan pada sendi keteraturan. Maka hanya orang-orang yang mau diatur dan memahami keteraturan sajalah yang akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 10 Oktober 2012

Statis

berkecimpung dalam rutinitas yang tak berkesudahan, tenggelam dalam ritme hidup yang itu-itu saja. masih merasa jauh tertinggal dari jejak-jejak langkah kaki mereka. Duhai, sungguh hidup ini bak sebuah lelucon, yang berbuat baik yang sering mendapat cacian, yang sedang belajar ikhlas akan senantiasa mendapatkan sebuah hinaan. alangkah tipis batas antara mencoba berbuat baik dan dibodohi oleh keadaan, teramat samar batas antara belajar ikhlas dengan mau saja dimanfaatkan. Betapa semua seperti terlihat sia-sia belaka. Antara resah yang masih mengingkari kegamangan diri, atau hanya takut berjalan di depan bayangan sendiri. Ataukah ini sebuah hukuman atas segala penyangkalan dan kemunafikan diri?
»»  Baca Selengkapnya...

Jauh

(senja di Saumlaki, September 2012)

Kita bersua tapi tak kunjung jumpa
kita tertawa dibalik ruang berjeruji hampa
bersemayam dalam gamang masa silam
bersembunyi dari semua lintasan kenyataan

Mentari datang lagi, bulan separuh kembali pergi
pagi kesekian penanda cerita sudah
siang kesekian menyingkap perangkap terik
sore kesekian pula menandaskan cerita sang surya

purnama yang saat silam menghilang kembali pergi
musim pun senantiasa berganti
aku  rasa mungkin sudah sampailah saatnya : seeorang mulai beranjak menjauh dari hati
menyisakan kepingan teka teki
»»  Baca Selengkapnya...