Hari itupun kemudian tiba
Kita dipertemukan dalam
rinai hujan
Gemericik tetesan air rapat berjumlah milyaran
Di sudut kota yang tak
kukenal
Aku terdiam dalam pesona
Membisu tujuh puluh kata
Menatap semu wajah berbalur rindu
Kali ini bukan pualam
bukan juga batu indah berlian
cukup batu berharga yang belum kukenal
Lantas, kau sajikan semangkuk sup hangat
Kali ini bukan pualam
bukan juga batu indah berlian
cukup batu berharga yang belum kukenal
Lantas, kau sajikan semangkuk sup hangat
Sepiring nasi, segelas
kopi panas mengepul
Dan setangkup hati berbinar
Aku berujar di hati
Cukup sudah semua ini
Lalu, hendak kemana
kita kini?
Biduk telah kurakit
Sampan pun telah
kulabuhkan berdampingan
Nakhoda telah disiapkan
ABK menunggu waktu turut
serta
Kita berlayar sepanjang
usia
Melewati segenap ombak
dan gelombang
Semoga layar tak pernah
raib
jika pun robek semoga bisa
kujahit
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus