Selasa, 07 Agustus 2012

Benci

Aku membencimu
seperti awan pada angin yang senantiasa membawanya mengembara
Aku membencimu
seperti sabun pada air yang menjadikannya binasa
Aku membencimu
sebenci cicak pada dinding dan atap tempatnya merayap
Aku masih membencimu
seperti pengungsi banjir pada sungai yang meluluhlantakkan pondasi jembatan mimpi
Aku membencimu
seperti pada tak terbilang perumpamaan dan sejuta pengandaian yang tak perlu lagi untuk kusebutkan
Aku masih membencimu
karena kerap usik kantuk menjelang pagiku


#proses melupakan tak semudah teorinya, semakin kuat usaha untuk menimbunnya, semakin kuat pula berontak ia keluar dari kuburnya, tak semudah filosofi buang air besar, yang dari semenjak kecil sudah berkwintal-kwintal dikeluarkan, namun tak pernah sedetikpun jadi bahan fikiran....

Ambon, 07 Agustus 2012
menjelang 10 hari terakhir bulan nan mulia

Posting Komentar