Pagi yang cerah di hari ini, menjelang pertengahan bulan juli. Matahari
baru saja beranjak naik sepenggalan, namun masih malu-malu bersinar, kabut menjelang
kemarau melingkupi segenap penjuru. Hawa dingin menusuk tulang, seiring angin
sepoi yang bertiup lembut. Jalanan masih sepi, segenap penjuru Cibodas mulai menggeliat,
bergegas mewujudkan mimpi-mimpi tadi malam. Jam 06.30 pagi bis yang saya tumpangi
telah sampai di pelataran parkir Cibodas, sebuah tempat indah nan sejuk yang
terletak di kawasan kaki gunung Gede-Pangrango sekaligus merupakan salah satu
gerbang masuk menuju kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Cibodas merupakan tempat kantor Balai Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango berpusat, dimana segala macam urusan perijinan hendaknya diurus
terlebih dahulu disini sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. daerah nan sejuk dan asri ini terletak di kecamatan Cipanas,
Kabupaten Cianjur. Selain menyuguhkan wisata alam khas pegunungan dan
petualangan khas melewati gunung hutan di jalur pendakian menuju puncak gunung
Gede dan Pangrango, Cibodas juga menawarkan keindahan lain lewat wisata alam
kebun rayanya yang tersaji di kaki gunung Gede. Kebun Raya Cibodas menyajikan
sisi keindahan lainnya melalui berbagai koleksi tumbuhan khas hutan tropis dan
pegunungan yang dapat segera anda nikmati keindahannya, selain itu juga
tersedia koleksi berbagai macam tanaman hias
jenis Bonsai dan beraneka macam jenis Kaktus yang dijajakan di warung
pinggir sepanjang jalan menuju Cibodas.
Namun tujuan saya kali ini bukanlah Kebun Raya Cibodas melainkan kawasan
Telaga Biru yang terletak di jalur pendakian menuju puncak gunung
Gede-Pangrango. Telaga Biru merupakan salah satu objek wisata yang ada di
kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Terletak sekitar 1,5 Km dari
gerbang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan waktu tempuh sekitar
setengah jam perjalanan. Perjalanan menuju Telaga Biru juga merupakan jalur
pendakian ke puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango selain searah menuju air
terjun/curug Cibeureum.
Perjalanan menuju Telaga Biru merupakan jalan selebar 2-3 meter, dengan
bebatuan alam tersusun rapi sepanjang jalan. Jalan yang dilalui cenderung
landai, dengan sedikit tanjakan kecil di sepanjang jalur, tentu saja bukan
jalur yang sukar untuk dilalui. Embun pagi yang membasahi dedaunan sudah mulai
menghilang, hanya menyisakan sedikit jejak basah pada daun dan kelopak bunga
yang terhampar sepanjang jalan menuju Telaga Biru. Dedaunan menguning yang
terhempas jatuh ke tanah di hari-hari kemarin menghiasi jalan setapak di sepanjang
jalur pendakian. Sepanjang jalan berbatu
sudah mulai dilewati pengunjung, memang tak seramai hari libur akhir pekan.
Sebagian besar merupakan pengunjung yang hendak berpelesir ke objek air terjun Cibeureum.
Pengunjung rata-rata berusia muda, sebagian besar masih anak-remaja usia
sekolah, baik yang setingkat SLTP ataupun SLTA, ada juga dari kalangan
mahasiswa, dalam rombongan besar (lebih dari 10 orang), maupun yang hanya
berdua sepanjang jalan. Hanya sedikit ditemui pengunjung dewasa dan anak-anak
usia balita.
Dalam perjalanan menuju ke Telaga Biru kita akan disuguhi pemandangan
khas hutan pegunungan, pohon-pohon yang berukuran besar dari jenis Rasamala (Altingia excelsa), juga bebungaan
beragam warna dan bentuk yang dapat ditemui di pinggiran jalan setapak. Jika
beruntung, di tengah jalan akan menemui Owa Jawa (Hylobates moloch) secara
langsung, jenis mamalia ini termasuk jenis satwa yang sering dijumpai di
sepanjang perjalanan, hanya saja butuh suasana yang hening dan tanpa kegaduhan.
Telaga Biru adalah telaga yang terletak di kaki gunung Gede yang memiliki
luas sekitar 500 meter persegi. Air di dalam telaga sering berubah warna secara
dramatis, tergantung dari pertumbuhan alga di dalamnya. terkadang berwarna
hijau, coklat, atau biru. Mungkin karena telaga ini sering terlihat berwarna
biru kehijauan, makanya lebih dikenal sebagai Telaga Biru. Selain dapat
menikmati keheningan dan keindahan Telaga Biru, pengunjung juga dimanjakan
dengan suara kicau burung yang sering bermain di seputaran telaga. Gemericik
air sungai kecil yang bening dan bersih sebagai sebuah simfoni alam mengalir
lembut di pinggiran telaga ini . Telaga Biru bukanlah sebuah tempat tujuan
wisata alam utama di daerah ini, beberapa pengunjung yang kebetulan singgah di
tempat ini menyebutkan bahwa mereka hanya singgah sejenak di Telaga Biru untuk
beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju air terjun Cibeureum. Hal
ini dimungkinkan karena di sekitar Telaga ini terdapat sebuah Gazebo berukuran 12 meter persegi yang
disediakan pengelola Taman Nasional agar pengunjung dapat mengistirahatkan diri
sebelum melanjutkan kembali perjalanan.
Telaga Biru menawarkan pesona tersendiri dari megahnya keindahan khas
alam hutan pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango nan asri, dimulai
dari jalan setapak yang sedikit menantang, gemericik air sungai yang mengalun
syahdu, kicau burung dan jerit Owa Jawa yang memikat hati, sampai berbagai
jenis flora dan fauna lainnya yang tak kalah menarik. Melakukan perjalanan
dengan keluarga maupun kerabat ke Telaga Biru merupakan petualangan tersendiri
yang layak dicoba, jejaki setiap kesan keindahan yang disajikan.
25 Juli 2012 (5 Ramadhan 1433 H), Semoga Ramadhan tahun ini dapat kita tempuh hingga di penghujungnya nanti dan beroleh keberkahan serta ampunan.
Beberapa frame hasil jepretan selama di Cibodas dan seputaran Telaga Biru
Kemaren habis dari sini. Recommended deh tempatnya.
BalasHapusTempatnya keren telaga biru. Kalo lg beruntung terkadang terlihat 2 ikan besar berwarna merah dah hitam. Gunung gede panggrango recomended deh.
BalasHapustp airnya yg tenang bikin terkesan angker..aqu klo naek gunung gede gak berani lama2 dan foto2 ditelaga biru takut ada makhluk swamthing ..emang dsrnya penakut..hhaa
BalasHapustp airnya yg tenang bikin terkesan angker..aqu klo naek gunung gede gak berani lama2 dan foto2 ditelaga biru takut ada makhluk swamthing ..emang dsrnya penakut..hhaa
BalasHapusfeeling-nya tepat :)
HapusKemarin abis diganggu sama penghuni situ gara2 turun kemaleman jam 20.00
BalasHapusPasti kunti ya
Hapus