Kamis, 01 November 2012

Tentang Senja


        Berkelah menikmati suasana sore di pantai mardika kota Ambon selalu bisa menambah pengalaman baru, mengembalikan mood yang telah lama menghilang di balik semua kejadian yang susul menyusul, menghilangkan segenap lelah setelah beraktivitas seharian. Suasana hiruk pikuk di tengah lalu lalang orang-orang yang berseliweran masuk dan keluar terminal, mama-mama pedagang asongan rokok dan permen, pak polisi yang selalu berjaga siaga di tengah ramainya lalu lintas massa, mahasiswa yang hilir mudik sepulang dari kampus, atau keluarga kecil yang sekedar iseng menikmati suasana sore nan damai. Akan lebih lengkap lagi rasanya jika menenteng kamera, entah itu kamera bawaan telepon seluler, kamera saku, atau bahkan ada saja yang menyempatkan hunting foto dengan kamera sekelas DSLR dengan memboyong tripodnya, belajar mengabadikan momen indah yang tak setiap hari bisa dipandang dan dikagumi di salah satu pojokan terpadat kota ini. 
Mungkin aku salah satu di antara orang-orang yang selalu terperangah dan takjub , boleh jadi menikmati dengan segenap hati semburat mentari tumbang di ufuk barat menjelang senja hari. Komposisi warna yang disajikan sedemikian rupa, campur tangan tuhan alam semesta menciptakannya sempurna dan betah untuk ditatap berlama-lama, bahkan menggugah hati. Duhai, sempurnanya lukisan cahaya ini, bahkan dengan gear kamera termahal sekalipun tak akan bisa menandingi kejernihan mata memandang, perangkat kamera yang termahal dimuka bumi ini sekalipun tak akan bisa merekam kesempurnaan semburat cahaya tuhan ini, boleh jadi karena memandang ini semua hanya  akan menjadi sempurna bila dilakukan dengan hati, ketakjuban akan semburat jingga yang bertaburan di langit senja, ketakjuban akan mahalnya sebuah nikmat memiliki mata normal, ketakjuban akan komposisi warna dan suasana yang tak akan bisa diciptakan oleh manusia super jenius sekalipun--seandainya diberikan puluhan bahkan ratusan warna dari cat-cat yang tersedia dan telah ditemukan oleh penemu cat-cat terkemuka di seluruh dunia.
Bahkan dengan segenap daya upaya seorang manusia dengan mengumpulkan seluruh kekuatan dan kemampuan serta kepandaian , ditambah dengan perangkat terhebat yang bisa ditemukan oleh umat manusia di seluruh penjuru dunia tak akan bisa membuat paduan warna dinamis seperti langit senja yang mempesona, lalu kenapakah rasa sombong dan takabur itu masih bersemayam di jiwa??

Senja Kala di Pantai Mardika Ambon



Posting Komentar