terhempas tumpas debu polusi
terhenyak sepi pada sepenggal puisi
tertimbun keping puing hati...
ah..barangkali disini, nurani mulai mati
atau hati berganti imitasi...
(maka tak perlu lagi kiranya kau uraikan kesalahan masa lalu itu satu persatu,
tak perlu juga kau dengung-dengungkan dongeng cerita itu agar terkesan seru dan mengharu biru,
karena waktuku pun belum juga tumpas, walau lidah kelu..
dan sesuatu yang pasti sering berkisar dalam ketidakpastian itu sendiri
tak perlu juga kau dengung-dengungkan dongeng cerita itu agar terkesan seru dan mengharu biru,
karena waktuku pun belum juga tumpas, walau lidah kelu..
dan sesuatu yang pasti sering berkisar dalam ketidakpastian itu sendiri
...bisa jadi benarlah kiranya ujar-ujar seorang kawan, "(ternyata semua) hanya kemilau ujung jarum, jangankan terang, remang pun tidak".. )
Posting Komentar